Minggu, 01 Oktober 2017

B.INDONESIA - JENIS JENIS PKM

PKM memiliki 7 jenis kegiatan yakni PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI), dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). Selain PKM-AI, semua PKM akan dilombakan di dalam PIMNAS. Berikut penjelasan singkat mengenai 7 jenis kegiatan PKM :
  1. PKM-P
Merupakan program penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan sebab-akibat antara 2 atau lebih faktor, menguji percobaan sebuah bentuk atau peralatan, merumuskan metode pembelajaran, melakukan inventarisasi sumber daya, memodifikasi produk eksisting, mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman, menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan teknik pemasaran, survey kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara Bali di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul mewarnai perilaku masyarakat Jawa dan kegiatan lain yang memiliki tujuan semacam itu.
2. PKM-T
Program bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototype model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dan lain lain) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha dan lain-lain) atau lainnya bagi industry berskala mikro atau kecil (industry rumahan, pedagang kecil atau koperasi) dan menengah yang menyangkut masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program. Mitra program yang dimaksud adalah kelompok masyarakat yang dinilai produktif.
3.PKM-K
Program pengembangan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat ataupun mitra lainnya.
4. PKM-M
Program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hokum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat formal maupun non formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif. Diisayaratkan dalam usulan program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran.


5.PKM-KC
Program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototype dan sejenisnya. Karya cipta tersebut mungkin belum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi pihak lain.
6.PKM-AI
Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (misalnya studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-lain).
7.PKM-GT
Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari idea tau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan mengacu kepada isu actual yang ada di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya piker yang cerdas dan realistik.
mahasiswa baru fakultas kedokteran gigi Universitas Airlangga, diwajibkan membuat salah satu proposal PKM dari 4 kategori yang telah ditentukan, yakni : PKM-P , PKM-K, PKM-M, dan PKM-T


Jumat, 28 Juli 2017

ARSITEKTUR TROPIS ( ANTROP) - KONSEP URBAN FARMING (PERTANIAN PERKOTAAN)

KONSEP URBAN FARMING (PERTANIAN PERKOTAAN)
1.1. Pengertian Pertanian Urban (Urban Farming)
          Pertanian urban adalah praktek budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan  atau di sekitar kota. Pertanian urban juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, pertanian urban mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan. Lahan yang digunakan bisa tanah tempat tinggal (pekarangan, balkon, atau atap- atap bangunan), pinggiran jalan umum, atau tepi sungai.
Definisi Urban Farming yang diberikan FAO, Sebuah industri yang memproduksi, memproses, dan memasarkan produk dan bahan bakar nabati, terutama dalam menanggapi permintaan harian konsumen di dalam perkotaan, yang menerapkan metode produksi intensif, memanfaatkan dan mendaur ulang sumber daya dan limbah perkotaan untuk menghasilkan beragam tanaman dan hewan ternak.
          Definisi Urban Farming yang diberikan Council on Agriculture, Science and Technology, (CAST), Mencakup aspek kesehatan lingkungan, remediasi, dan rekreasi.Kebijakan di berbagai kota juga memasukkan aspek keindahan kota dan kelayakan penggunaan tata ruang yang berkelanjutan dalam menerapkan pertanian urban.
          Definisi Urban Farming yang diberikan Badan Pusat Statistik, adalah suatu aktivitas pertanian di dalam atau di sekitar perkotaan yang melibatkan keterampilan, keahlian, dan inovasi dalam budidaya dan pengolahan makanan.
Defenisi Urban Farming yang diberikan Balkey M, adalah rantai industri yang memproduksi, memproses dan menjual makanan dan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kota.





1.2. Manfaat Urban Farming
·        Urban farming memberikan konstribusi penyelamatan lingkungan dengan pengelolaan sampah Reuse dan Recyle,
·        Membantu menciptakan kota yang bersih dengan pelaksanaan 3 R (reuse,reduse,recycle) untuk pengelolaan sampah kota,
·        Dapat menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota,
·        Meningkatkan Estetika kota,
·        Mengurangi biaya dengan penghematan biaya transportasi dan pengemasan,
·        Bahan pangan lebih segar pada saat sampai ke konsumen yang merupakan orang kota,
·        Menjadi penghasilan tambahan penduduk kota.

1.3. Model- model Urban Farming
    Memanfaatkan lahan tidur dan lahan kritis,
    Memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (Privat dan Publik,
    Mengoptimalkan kebun sekitar rumah,
    Menggunakan ruang (verticultur).



1.4. Ketahanan Pangan
          Pada awalnya konsep ketahanan pangan dibuat dalam konteks yang sempit yaitu ketahanan pangan tidak mensyaratkan untuk melakukan swasembada produksi pangan karena tergantung pada sumberdaya yang dimiliki. Pengertian ketahanan pangan dalam lingkup sempit adalah suatu negara bisa menghasilkan kemudian mengekspor komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi dan  barang- barang industri kemudian membeli komoditas pangan di pasar internasional. Peran pertanian kota untuk keamanan dan keselamatan pangan dalam dua jalan: Pertama, meningkatkan jumlah makanan yang tersedia bagi orang yang tinggal di kota, Kedua, tersedianya buah- buahan dan sayur- mayur segar untuk konsumen- konsumen kota. Karena itu pertanian kota sebagai promosi penghematan energi produksi makanan lokal, pertanian kota dan pinggiran kota adalah praktek- praktek ketahanan pangan.
Berikut beberapa definisi ketahanan pangan yang sering diacu (Hanani, 2010):
1.     Undang –undang Pangan No.7 Tahun 1996: kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman,merata, dan terjangkau.
2.     USAID (1992): kondisi ketika semua orang pada setiap saat mempunyai akses secara fisik dan ekonomi untuk memperoleh kebutuhan konsumsinya untuk hidup sehat dan produktif.
3.     FAO(1997): situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua akses tersebut.
4.     Mercy Corps (2007): keadaan ketika semua orang pada setiap saat mempunyai akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap kecukupan pangan, aman dan bergizi untuk pemenuhan gizi sesuai dengan seleranya untuk hidup produktif dan sehat.
Pertanian urban umumnya dilakukan untuk meningkatkan pendapatan atau aktivitas memproduksi bahan pangan untuk dikonsumsi keluarga, dan di beberapa tempat dilakukan untuk tujuan rekreasi dan relaksasi.
Kesadaran mengenai degradasi lingkungan di dalam perkotaan akibat relokasi sumber daya untuk melayani populasi perkotaan telah menjadikan insiprasi untuk berbagai skema pertanian urban di negara maju dan negara berkembang dan mendatangkan berbagai bentuk pertanian perkotaan, dari model sejarah seperti Machu Picchu hingga pertanian di kota modern. Ada perubahan proporsi urban rural di Jawa, fakta menunjukkan 20 tahun yang lalu, Pulau Jawa 70% pedesaan 30% kota, sedangkan saat ini 60% kota dan 40 % pedesaan. Percepatan pertumbuhan yang sangat luar biasa, sehingga konversi dari lahan pertanian ke non pertanian terlalu cepat. Dengan makin tumbuh dan bergesernya rural menjadi urban yang modern , tentu hal ini cukup”menganggu” bagi ketahanan pangan di masa depan.
Perbedaan antara pertanian urban dan non-urban bisa cukup besar, dan tantangan yang ada pada pertanian urban bisa disebut sebagai kekuatan yang dimiliki. Variasi kondisi sosio-ekonomi perkotaan, budaya, hingga geografi, iklim, dan luas lahan menimbulkan berbagai inovasi dan kebijakan pemerintahan setempat. Diversitas yang membedakan antara satu kota dan kota lain mampu menciptakan keunikan tersendiri. Pertanian ini pun menimbulkan berbagai gerakan lokal seperti "foodies", "locavores", "organic growers" dan sebagainya yang berfungsi sebagai sarana berbagi informasi dan fasilitas jual beli produk setempat, sehingga mendatangkan penghasilan, mengurangi risiko pestisida dan bahan kimia berlebih dalam konsumsi masyarakat, hingga meningkatkan ketahanan pangan. Karena pertanian urban dikatakan memperpendek jarak antara produsen dan konsumen sehingga bahan pengawet dan proses tambahan tidak dibutuhkan. Hal ini membuat konsumen mendapatkan jaminan bahan pangan yang didapatkan begitu segar.
Sebagai akibat dari Program Pengurangan Pajak Atap Hijau (The Green Roof Tax Abatement Program) dan Program Hibah Infrastruktur Hijau (Green Infrastructure Grant Program) sejak tahun 2010 kota New York kini mengalami peningkatan jumlah ladang atap (rooftop farm) di berbagai atap gedung dan rumah yang dikelola secara swasta.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban
Salah satu contoh kota di Indonesia yang sudah menerapkan urban farming yaitu :
Kota Surabaya merupakan Kota besar kedua setelah Jakarta.Di Surabaya, gerakan urban farming yang dibangun berdasarkan ide atau inovasi warga kota, serta didukung pemerintah yang diharapkan memberikan konstribusi positif, seperti meningkatkan jumlah variasi makanan yang tersedia dan kemungkinan sayuran, buah-buahan segar diproduksi di kota.
Ada tiga langkah yang harus dilakukan supaya urban farming ini bisa lancar, yakni:
üMemberikan penyuluhan bagaimana caranya meningkatkan kualitas produk. Dengan cara membimbing dengan bekerja.
üTransplantasi manajemen.
üJaminan pasar. “Jaminan pasar kita melakukan sebisa mungkin untuk memenuhi spesifikasi produk yang diberikan oleh swalayan.



URBAN FARMING
Pengertian Urban farming adalah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, yang berbeda ada pada pelaku dan media tanamnya. Pertanian konvensional lebih berorientasi pada hasil produksi, sedangkan urban farming lebih pada karakter pelakunya yakni masyarakat urban. Urban farming telah menjadi gaya hidup karena semakin tinggi kesadaran masyarakat urban untuk menjalani gaya hidup sehat.

Dengan melakukan aktivitas urban farming, masyarakat mendapat ketersediaan sayuran sebagai sumber nutrisi sehat, mengurangi impor sayuran, menghijaukan lingkungan, dan membantu mengurangi dampak pemanasan global. Pemahaman yang lebih mendalam dan meluas mengenai urban farming mengantarkan konsep ini tidak lagi sekadar gaya hidup kaum urban, tapi meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kualitas makanan, gizi, kesehatan dan lingkungan sekitar. Anda tentu tahu bahwa kualitas hidup seseorang ditentukan oleh kualitas makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Bayangkan jika Anda selalu mengonsumsi makanan tidak sehat, Anda pun akan merasakan dampak buruknya meski tidak dalam jangka pendek.
  Pentingnya urban farming sebagai aktivitas yang berkontribusi terhadap ruang terbuka hijau dan ketahanan pangan, membuat semakin banyak masyarakat yang juga tertarik untuk melakukan kegiatan ini. Salah satu perusahaan yang selalu mengampanyekan konsep urban farming ini adalah East West Seed Indonesia (EWINDO), yang menghasilkan produk benih sayuran Cap Panah Merah. “Kami siap dengan berbagai strategi untuk kampanye urban farming. Tidak hanya di Jakarta tapi juga di kota-kota sekitarnya.” ujar Muhammad Hariyadi Setiawan, Project Manager EWINDO. Salah satu strategi yang telah dilakukan EWINDO untuk menjangkau lebih banyak petani dan pencinta pertanian perkotaan ialah dengan meluncurkan aplikasi Urban Farming Indonesia yang berisi informasi varietas, teknologi budidaya dan agribisnis




Manfaat Urban Farming
·        Urban farming memberikan konstribusi penyelamatan lingkungan dengan pengelolaan sampah Reuse dan Recyle,
·        Membantu menciptakan kota yang bersih dengan pelaksanaan 3 R (reuse,reduse,recycle) untuk pengelolaan sampah kota,
·        Dapat menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota,
·        Meningkatkan Estetika kota,
·        Mengurangi biaya dengan penghematan biaya transportasi dan pengemasan,
·        Bahan pangan lebih segar pada saat sampai ke konsumen yang merupakan orang kota,
·        Menjadi penghasilan tambahan penduduk kota.


Model- model Urban Farming
    Memanfaatkan lahan tidur dan lahan kritis,
    Memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (Privat dan Publik,
    Mengoptimalkan kebun sekitar rumah,
    Menggunakan ruang (verticultur).



Ada tiga langkah yang harus dilakukan supaya urban farming ini bisa lancar, yakni:
üMemberikan penyuluhan bagaimana caranya meningkatkan kualitas produk. Dengan cara membimbing dengan bekerja.
üTransplantasi manajemen.
üJaminan pasar. “Jaminan pasar kita melakukan sebisa mungkin untuk memenuhi spesifikasi produk yang diberikan oleh swalayan.

Aneka Jenis Urban Farming
Sekarang kita lanjut ke tipe/jenis urban farming menurut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2015. Tipe pertanian kota atau urban farming terdiri dari:
  • Tipe A: perkebunan dalam pot/polybag/wadah daur ulang lainnya
  • Tipe B: rumah dengan tanaman produktif di halaman (satu rumah satu pohon)
  • Tipe C: Pekarangan rumah bermanfaat dengan sayuran atau tanaman hias
  • Tipe D: Tanaman pada dinding (vertikultur)
  • Tipe E: Tanaman merambat pada pagar
  • Tipe F: Pemanfaatan lahan tidur (komunitas)
Demikian tipe urban farming menurut Dinas Pertanian Bandung 2015. Bagi kami urban farming itu berdasarkan definisi di atas terdiri dari beberapa tipe yang bisa dijelaskan sebagai berikut:
  • Tipe produktif: perkebunan lahan kota dengan tujuan pemenuhan kebutuhan pangan meskipun hanya untuk kebutuhan personal 
  • Tipe estetik: perkebunan lahan kota baik ditanami pangan maupun tanaman hias dengan fokus pada tujuan estetis, sehingga masyarakat urban memiliki "hiburan" atau wadah rekreasi lokal yang segar.
  • Tipe ekologis: perkebunan lahan kota yang memokuskan pelaksanaannya demi keselamatan lingkungan dengan cara memaksimalkan prinsip 3R.
  • Tipe industri: perkebunan kota dengan skala besar yang bertujuan bisa memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal di kawasan perkotaan.


MEKANISME CARA KERJA


1.             Selidiki bagian rumah Anda atau apartment Anda, mana yang memiliki sirkulasi udara terbaik dengan cahaya matahari yang cukup. Tanaman tidak cuma butuh air, ingatlah filosofi unsur-unsur alam di film kartun The Legend of Aang, tanah, air, udara, api, adalah komponen penting untuk tanaman hidup dan berkembang. Api disini adalah cahaya. Bukan api kompor.  Balkon adalah tempat yang memiliki fasilitas lumayan untuk mendapatkan udara dan cahaya yang baik. Selain itu ambang jendela atau windowsill juga bisa jadi alternatif.  Kalau ada tempat lain seperti atap terbuka lebih bagus lagi, tapi jangan terbuka babar blas banget, kalau iklim tropis Indonesia mah lebih baik ada tudungnya, sinar matahari yang terik dan curah hujan tinggi untuk beberapa tanaman akan membuatnya rusak.
RX-DK-SSH09301_hanging-herbs_s3x4.jpg.rend.hgtvcom.966.1288

2.                    RX-DK-SSH04503_fill-herb-planter_s4x3.jpg.rend.hgtvcom.966.725Pilih tanaman apa yang ingin Anda tanam.  Kalau kita cuma punya lahan sempit, ya jangan sesekali berpikir untuk menanam pohon kelapa, nangka, maupun duren. Jangan. Sesekali bolehlah terlintas di pikiran, tapi ingat lagi, sebaiknya jangan. Pilih tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan yang Anda punya. Bukan buah apa yang ingin Anda makan. Kalau Anda tidak suka memasak, dan cuma ingin memperindah rumah atau apartment Anda, bisa dipilih jenis bunga-bungaan atau tanaman hijau yang tumbuh mini dan tidak rewel bila ditanam di pot. Untuk yang suka memasak, bisa menentukan tanaman-tanaman herbs dan sayuran sebagai pilihan. Tapi jangan mentang-mentang suka masak, Anda lantas ingin menanam Jahe, Kunyit, dan Temulawak, dan Kecombrang, itu jenis-jenis tanaman yang sebaiknya berada di lahan, bukan di pot.  Saran saya, herbs bisa menjadi pilihan, tomat, pohon cabe-cabean, terong-terongan, aneka sayuran berumur pendek seperti lettuce juga cantik dan bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi.


3.          Pilihlah pot aneka jenis dan bentuk agar sekaligus mempercantik rumah dan apartement Anda. Kaleng bekas yang dipercantik juga bisa jadi alternatif. Keluarkan daya imaginasi dan kreativitas Anda disini. Jiwa seni Anda yang terpendam bisa dikeluarkan disini melalui media untuk bercocok tanam. Apapun wadah bisa digunakan untuk tempat tanaman Anda. Herbs biasanya berukuran kecil, jadi cocok ditanam di pot atau wadah yang mungil.

RX-DK-CFP04401_loam-base-soil_s4x3.jpg.rend.hgtvcom.966.725

4.          Bila menggunakan media tanah, ingatlah, bahwa hampir semua herbs dan sayur akan lebih menyukai tanah atau media tanam yang subur, penuh zat hara, bersifat porous (beremah, tidak menggumpal, banyak mengandung kompos dedaunan), biasanya warnanya hitam dan terlihat subur. Seperti apa tanah yang subur? Seperti media yang gembur dan tampaknya cacing senang bermain disitu.
RX-DK-GPP01401_galvanized-planter_s3x4.jpg.rend.hgtvcom.966.1288



    1. Bila tidak ingin apartment Anda menjadi dekil oleh tanah dan kompos, Anda bisa menggunakan cara tanam dengan hidroponik. Gunakan wadah cantik bila Anda ingin sekaligus menjadikannya ornamen halaman dan balkon Anda.

    1. Tips pilihan herbs untuk apartment yang kecil dan tidak rewel: thyme, oregano, basil, chives, onion, lavender, rosemary,mint,  lemon balm, celery, dill bouquet,leek,  parlsey italian flat, parsley moss curled, sage. Pilihan sayuran untuk lahan sempit: Cherry tomato, jalapenos, habanero, eggplant, bird eye chilli alias cengek, kohlrabi, rhubarb, lettuce, roquette, arugula, pak choy, ta ke cay, chai sim, spinach, watercress.



Urban Farming- Tips Berkebun di Apartemen
Monday, 15 February 2016 by Mira Marsellia
Hidup di kota besar, tentu penuh tantangan. Untuk yang memiliki hobi berkebun atau bercocok tanam, atau ingin memulainya karena ingin berpartisipasi dalam penghijauan – go green istilah trend jaman sekarang, atau dalam fungsi lain yang lebih mendatangkan manfaat bagi kantong, pengiritan uang belanja, bertanam di lahan sempit atau di apartment bukan lagi sebuah kesulitan.
Saya walaupun tidak tinggal di apartment, memiliki tantangan yang sama. Rumah saya kecil, lahan saya sampit, tapi punya keinginan bercocok tanam yang besar. Disini saya akan berbagi tips berkebun di lahan sempit, baik di apartment berupa high rise building, atau rumah kecil kejepit macam saya punya.
  1. Selidiki bagian rumah Anda atau apartment Anda, mana yang memiliki sirkulasi udara terbaik dengan cahaya matahari yang cukup. Tanaman tidak cuma butuh air, ingatlah filosofi unsur-unsur alam di film kartun The Legend of Aang, tanah, air, udara, api, adalah komponen penting untuk tanaman hidup dan berkembang. Api disini adalah cahaya. Bukan api kompor.  Balkon adalah tempat yang memiliki fasilitas lumayan untuk mendapatkan udara dan cahaya yang baik. Selain itu ambang jendela atau windowsill juga bisa jadi alternatif.  Kalau ada tempat lain seperti atap terbuka lebih bagus lagi, tapi jangan terbuka babar blas banget, kalau iklim tropis Indonesia mah lebih baik ada tudungnya, sinar matahari yang terik dan curah hujan tinggi untuk beberapa tanaman akan membuatnya rusak.Description: RX-DK-SSH09301_hanging-herbs_s3x4.jpg.rend.hgtvcom.966.1288
  2. Pilih tanaman apa yang ingin Anda tanam.  Kalau kita cuma punya lahan sempit, ya jangan sesekali berpikir untuk menanam pohon kelapa, nangka, maupun duren. Jangan. Sesekali bolehlah terlintas di pikiran, tapi ingat lagi, sebaiknya jangan. Pilih tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan yang Anda punya. Bukan buah apa yang ingin Anda makan. Kalau Anda tidak suka memasak, dan cuma ingin memperindah rumah atau apartment Anda, bisa dipilih jenis bunga-bungaan atau tanaman hijau yang tumbuh mini dan tidak rewel bila ditanam di pot. Untuk yang suka memasak, bisa menentukan tanaman-tanaman herbs dan sayuran sebagai pilihan. Tapi jangan mentang-mentang suka masak, Anda lantas ingin menanam Jahe, Kunyit, dan Temulawak, dan Kecombrang, itu jenis-jenis tanaman yang sebaiknya berada di lahan, bukan di pot.  Saran saya, herbs bisa menjadi pilihan, tomat, pohon cabe-cabean, terong-terongan, aneka sayuran berumur pendek seperti lettuce juga cantik dan bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi.Description: RX-DK-SSH04503_fill-herb-planter_s4x3.jpg.rend.hgtvcom.966.725
  3. Pilihlah pot aneka jenis dan bentuk agar sekaligus mempercantik rumah dan apartement Anda. Kaleng bekas yang dipercantik juga bisa jadi alternatif. Keluarkan daya imaginasi dan kreativitas Anda disini. Jiwa seni Anda yang terpendam bisa dikeluarkan disini melalui media untuk bercocok tanam. Apapun wadah bisa digunakan untuk tempat tanaman Anda. Herbs biasanya berukuran kecil, jadi cocok ditanam di pot atau wadah yang mungil. Description: RX-DK-CFP04401_loam-base-soil_s4x3.jpg.rend.hgtvcom.966.725
  4. Bila menggunakan media tanah, ingatlah, bahwa hampir semua herbs dan sayur akan lebih menyukai tanah atau media tanam yang subur, penuh zat hara, bersifat porous (beremah, tidak menggumpal, banyak mengandung kompos dedaunan), biasanya warnanya hitam dan terlihat subur. Seperti apa tanah yang subur? Seperti media yang gembur dan tampaknya cacing senang bermain disitu.Description: RX-DK-GPP01401_galvanized-planter_s3x4.jpg.rend.hgtvcom.966.1288
  5. Bila tidak ingin apartment Anda menjadi dekil oleh tanah dan kompos, Anda bisa menggunakan cara tanam dengan hidroponik. Gunakan wadah cantik bila Anda ingin sekaligus menjadikannya ornamen halaman dan balkon Anda.
  6. Tips pilihan herbs untuk apartment yang kecil dan tidak rewel: thyme, oregano, basil, chives, onion, lavender, rosemary,mint,  lemon balm, celery, dill bouquet,leek,  parlsey italian flat, parsley moss curled, sage. Pilihan sayuran untuk lahan sempit: Cherry tomato, jalapenos, habanero, eggplant, bird eye chilli alias cengek, kohlrabi, rhubarb, lettuce, roquette, arugula, pak choy, ta ke cay, chai sim, spinach, watercress.

Di Indonesia teknologi ini belum banyak dikembangkan, meskipun secara teoritis mudah diterapkan. Faktanya masih sedikit wilayah yang menerapkan teknologi ini. Surabaya merupakan salah satu kota yang mulai menerapkan teknologi ini, karena selain efektif menyelesaikan permasalahan lingkungan, urban farming memiliki fungsi ganda untuk meningkatkan sumber daya dibidang pertanian dan mengurangi kemiskinan di wilayah itu. Hal ini diterapkan oleh masyarakat Kelurahan Made di Surabaya yang menerapkan urbanfarming untuk mengatasi masalah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan di daerah tersebut.
Urban farming merupakan solusi alternatif bagi penyelesaian masalah lingkungan dan ekonomi, namun penerapannya belum dilakukan secara optimal di Indonesia, karena itu kita harus mempopulerkan kegiatan ini agar lebih mudah dikenal masyarakat, Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran berusaha mempromosikan urban farming ke berbagai elemen masyarakat di Jawa Barat, Bersama kami melakukan penyuluhan mengenai urban farming, salah satunya di Desa Pasigaran, Kabupaten Sumedang. Efeknya luar biasa, dengan optimalisasi lahan sempit pada pekaranag berupa teknologi hidrophonik, setidaknya warga desa dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri, meningkatkan pendapatan dan secara otomatis juga mendukung program ketahanan. BEM Fakultas Pertanian juga mengawal program Upsus Pajale dari pemerintah dengan mengajak warga Kota Bandung untuk mengoptimalkan lahan pekarangannya menjadi rumah pangan lestari, dan memberikan berbagai macam penjelasan mengenai urban farming, salah satunya mengenai hidrophonik sebagai media budidaya yang efektif dan efisien pada saat perayaan hari tani tanggal 24 september 2015 lalu di Dago. karena masalah lingkungan merupakan masalah kita bersama dan musuh kita bersama. Manfaat urban farming dapat mengurangi dampak pemanasan global dan menyelesaikan masalah ekonomi di Indonesia. Urban farming merupakan solusi yang terabaikan, namun dalam penerapannya teknologi ini harus mulai diterapkan demi keseimbangan lingkungan.



Pengertian Urban farming adalah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, yang berbeda ada pada pelaku dan media tanamnya. Pertanian konvensional lebih berorientasi pada hasil produksi, sedangkan urban farming lebih pada karakter pelakunya yakni masyarakat urban. Urban farming telah menjadi gaya hidup karena semakin tinggi kesadaran masyarakat urban untuk menjalani gaya hidup sehat.
            Dengan melakukan aktivitas urban farming, masyarakat mendapat ketersediaan sayuran sebagai sumber nutrisi sehat, mengurangi impor sayuran, menghijaukan lingkungan, dan membantu mengurangi dampak pemanasan global. Pemahaman yang lebih mendalam dan meluas mengenai urban farming mengantarkan konsep ini tidak lagi sekadar gaya hidup kaum urban, tapi meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kualitas makanan, gizi, kesehatan dan lingkungan sekitar. Anda tentu tahu bahwa kualitas hidup seseorang ditentukan oleh kualitas makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Bayangkan jika Anda selalu mengonsumsi makanan tidak sehat, Anda pun akan merasakan dampak buruknya meski tidak dalam jangka pendek.
            Pentingnya urban farming sebagai aktivitas yang berkontribusi terhadap ruang terbuka hijau dan ketahanan pangan, membuat semakin banyak masyarakat yang juga tertarik untuk melakukan kegiatan ini. Salah satu perusahaan yang selalu mengampanyekan konsep urban farming ini adalah East West Seed Indonesia (EWINDO), yang menghasilkan produk benih sayuran Cap Panah Merah. “Kami siap dengan berbagai strategi untuk kampanye urban farming. Tidak hanya di Jakarta tapi juga di kota-kota sekitarnya.” ujar Muhammad Hariyadi Setiawan, Project Manager EWINDO. Salah satu strategi yang telah dilakukan EWINDO untuk menjangkau lebih banyak petani dan pencinta pertanian perkotaan ialah dengan meluncurkan aplikasi Urban Farming Indonesia yang berisi informasi varietas, teknologi budidaya dan agribisnis
MANFAAT URBAN FARMING
            Salah satu solusi untuk mengatasi kekhawatiran pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas adalah melalui gerakan urban farming atau pertanian perkotaan.
Semakin sedikitnya lahan di perkotaan dapat disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk. Semakin tinggi jumlah penduduk di suatu kota, menyebabkan penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk juga semakin tinggi.
Dampak lain adalah kebutuhan  terhadap pangan atau makanan yang semakin tinggi. Karena itu, produksi makanan juga harus ditingkatkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Solusinya, lakukan urban farming mulai dari diri sendiri.
Kita tidak perlu menyediakan lahan yang luas untuk melakukan urban farming.  Kita dapat memanfaatkan lahan “tidur” atau lahan yang tidak terpakai. Pada dasarnya, urbang farming mengasah individu untuk kreatif dalam mengoptimalkan hasl panen di lahan terbatas dan meminimalkan biaya.
Bayangkan jika setiap rumah memanfaatkan halaman atau lahan kosong untuk menanam sayuran. Hasilnya, mereka dapat mengonsumsi sayuran segar hasil dari  tanaman sendiri. Berbeda dengan membeli sayuran di pasar, kita tidak mengetahui secara pasti kualitas atau kandungan yang terdapat ada sayuran.
Salah satu manfaat urban farming secara tidak langsung adalah meningkatkan kesehatan tubuh dan mental. Berkebun dapat membuat tubuh kita terlatih secara fisik. Misalnya, saat mencangkul memerlukan pergerakan tangan dan tumpuan kaki yang kuat atau saat menebas rumput atau gulma.  Kegiatan ini dapat melatih fisik menjadi lebih kuat dan membuat tubuh menjadi lebih bugar.
Melatih mental atau kesabaran dilakukan saat merawat tanaman. Kita harus bersabar karena pertumbuhan tanaman hingga siap panen memerlukan waktu, Contoh lainnya, disiplin untuk memberikan perlakuan yang tepat dan berlapang dada jika ada tanaman yang rusak atau mati.
Melakukan urbang farming nyatanya dapat menghemat biaya rumah tangga
            Berkebun sayuran atau menanam sendiri dapat menghemat pengeluaran untuk keperluan dapur. Kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk menuju ke pasar atau supermarket jika ingin mendapat sayuran yang diinginkan. Tinggal menanam di rumah dan memanen sendisi pasti lebih baik.
Urban farming juga berpotensi menjadi sumber penghasilan. Selain menikmati hasil berkebun sendiri, kita berpeluang memperoleh pendapatan atau keuntungan dari hasil menjual sayuran yang ditanam.   Langkah awal dapat menjualnya ke para penggiat, anggota keluarga, kerabat, teman, hinggga memasok ke pasar atau restoran. Hal ini membuktikan urban farming dapat menjadi prospek bisnis yang menjanjikan.
Semoga bisa lebih banyak masyarakat yang berniat dan melakukan kegiatan berkebun. Langkah pertama mungkin dengan bergabung dengan jejaring Indonesia berkebun yang ada di kota terdekat.






Urban farming sekarang ini tengah menjadi wacana  global, seluruh dunia berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi urban farming yang ramah lingkungan dan ramah dompet :D

Bila dilacak sejarahnya urban farming telah hadir sejak zaman Mesir Kuno (silakan baca langsung artikelnya di wikipedia).  Pada abad ke-19 Sebuah konsep kebun individu (allotment garden) dibangun di Jerman dan pada zaman Perang Dunia I dan Perang Dunia II Amerika Serikat dan Ingris mengembangkan Kebun Victoria, kedua gerakan berkebun yang terakhir merupakan gerakan untuk keluar dari kemiskinan akibat perang.

Secara singkat dilihat dari sejarahnya, urban farming memiliki tujuan signifikan yaitu kesadaran akan kelestarian lingkungan seperti konsep pertanian kota di Mesir Kuno. Kemudian juga bertujuan sebagai solusi ketahanan pangan pada masa perang dunia.

Hari ini urban farming kembali menjadi wacana, tidak hanya di Bandung atau Jakarta, melainkan di dunia yang kita tinggali ini.





Sekarang kita akan menyampaikan pengertian urban farming yang dirincikan oleh beberapa lembaga, antara lain menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dan menurut Council on Agriculture, Science and Technology (CAST).
Pengertian urban farming menurut FAO ialah "Sebuah industri yang memproduksi, memproses, dan memasarkan produk dan bahan bakar nabati, terutama dalam menanggapi permintaan harian konsumen di dalam perkotaan, yang menerapkan metode produksi intensif, memanfaatkan dan mendaur ulang sumber daya dan limbah perkotaan untuk menghasilkan beragam tanaman dan hewan ternak."

Dari pengertian urban farming menurut FAO tersebut ada dua aspek tegas yang ingin dikejar, yakni ekonomi dan lingkungan. Urban farming diharapkan mampu menjadi aspek ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pasar harian terutama di kawasan urban. Aspek kedua yaitu lingkungan, urban farming diharapkan mampu menjadi solusi atas karut-marutnya keasrian lingkungan di sekitar kita itu sebabnya gerakan urban farming harus bertumpu pada prinsip 3R (Reuse Reduce Recycle).

Adapun pengertian urban farming menurut CAST ialah " Mencakup aspek kesehatan lingkungan, remediasi, dan rekreasi. Kebijakan di berbagai kota juga memasukkan aspek keindahan kota dan kelayakan penggunaan tata ruang yang berkelanjutan dalam menerapkan pertanian urban.

Pengertian urban farming menurut CAST di atas mengandung dua aspek yang tegas di dalamnya yakni pariwisata (rekreasi) dan tata ruang (yang di dalamnya bersangkut paut dengan banyak hal, sosial, ekonomi, budaya, dan seterusnya). Urban farming tidak semata-mata pemenuhan kebutuhan ekonomi tapi juga harus mengandung aspek estetika sehingga bisa menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat urban.

urban farming, urban hidroponik, pelatihan hidroponik
Aneka Jenis Urban Farming
Sekarang kita lanjut ke tipe/jenis urban farming menurut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2015. Tipe pertanian kota atau urban farming terdiri dari:
  • Tipe A: perkebunan dalam pot/polybag/wadah daur ulang lainnya
  • Tipe B: rumah dengan tanaman produktif di halaman (satu rumah satu pohon)
  • Tipe C: Pekarangan rumah bermanfaat dengan sayuran atau tanaman hias
  • Tipe D: Tanaman pada dinding (vertikultur)
  • Tipe E: Tanaman merambat pada pagar
  • Tipe F: Pemanfaatan lahan tidur (komunitas)

Demikian tipe urban farming menurut Dinas Pertanian Bandung 2015. Bagi kami urban farming itu berdasarkan definisi di atas terdiri dari beberapa tipe yang bisa dijelaskan sebagai berikut:
  • Tipe produktif: perkebunan lahan kota dengan tujuan pemenuhan kebutuhan pangan meskipun hanya untuk kebutuhan personal 
  • Tipe estetik: perkebunan lahan kota baik ditanami pangan maupun tanaman hias dengan fokus pada tujuan estetis, sehingga masyarakat urban memiliki "hiburan" atau wadah rekreasi lokal yang segar.
  • Tipe ekologis: perkebunan lahan kota yang memokuskan pelaksanaannya demi keselamatan lingkungan dengan cara memaksimalkan prinsip 3R.
  • Tipe industri: perkebunan kota dengan skala besar yang bertujuan bisa memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal di kawasan perkotaan.
Ada juga sumber-sumber yang mengatakan model urban farming antara lain  sebagai berikut: Memanfaatkan lahan tidur dan lahan kritis, memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (Privat dan Publik,, Mengoptimalkan kebun sekitar rumah, dab menggunakan ruang (verticultur).

Nah, sekarang coba lihat di lingkungan di sekita rumah Anda. Apakah sudah dimulai gerakan urban farming? Kalau belum, Andalah yang harus bergerak memulainya. Yuk, hijaukan dinding kota. Segarkan!



1.4. Ketahanan Pangan
Pada awalnya konsep ketahanan pangan dibuat dalam konteks yang sempit yaitu ketahanan pangan tidak mensyaratkan untuk melakukan swasembada produksi pangan karena tergantung pada sumberdaya yang dimiliki. Pengertian ketahanan pangan dalam lingkup sempit adalah suatu negara bisa menghasilkan kemudian mengekspor komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi dan  barang- barang industri kemudian membeli komoditas pangan di pasar internasional. Peran pertanian kota untuk keamanan dan keselamatan pangan dalam dua jalan: Pertama, meningkatkan jumlah makanan yang tersedia bagi orang yang tinggal di kota, Kedua, tersedianya buah- buahan dan sayur- mayur segar untuk konsumen- konsumen kota. Karena itu pertanian kota sebagai promosi penghematan energi produksi makanan lokal, pertanian kota dan pinggiran kota adalah praktek- praktek ketahanan pangan.
Berikut beberapa definisi ketahanan pangan yang sering diacu (Hanani, 2010):
1.     Undang –undang Pangan No.7 Tahun 1996: kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman,merata, dan terjangkau.
2.     USAID (1992): kondisi ketika semua orang pada setiap saat mempunyai akses secara fisik dan ekonomi untuk memperoleh kebutuhan konsumsinya untuk hidup sehat dan produktif.
3.     FAO(1997): situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua akses tersebut.
4.     Mercy Corps (2007): keadaan ketika semua orang pada setiap saat mempunyai akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap kecukupan pangan, aman dan bergizi untuk pemenuhan gizi sesuai dengan seleranya untuk hidup produktif dan sehat.
Pertanian urban umumnya dilakukan untuk meningkatkan pendapatan atau aktivitas memproduksi bahan pangan untuk dikonsumsi keluarga, dan di beberapa tempat dilakukan untuk tujuan rekreasi dan relaksasi.